Penasehat ad-Diwan Malikiy, sekaligus Pengawas Umum Pusat Pendidikan Sosial dan Media, Saud Qahtani, setelah menyaksikan cuplikan video Sophia, memberikan kewarganegaraan dan paspor Saudi untuk pertama kalinya kepada sebuah sebuah robot. Sophia merupakan robot yang diklaim paling canggih, hasil karya Hanson Robotic, yang ditampilkan setelah diskusi panel yang dipimpin oleh host kenamaan, Andrew Ross Sorkin, dalam Forum Investment Initiative di Riyadh (26/10).
“Pemberian kewarganegaraan dan paspor Saudi ke robot tersebut sebagai isyarat simbolis untuk menunjukkan masa depan proyek NEOM,” jelas Saud. Neum sendiri merupakan megaproyek yang dibuka sehari sebelumnya oleh Pangeran Saudi, Muhammad bin Salman, di barat laut Arab Saudi, yang akan melibatkan industri masa depan, termasuk robot.
Pada kesempatan tersebut, Sophia berbicara dan berdiskusi dengan seorang pejabat di Konferensi dan Dialog “Inisiatif Investasi Masa Depan.” Saat itulah Sophia menunjukkan kemampuan mengekspresikan perasaan manusia, seperti bahagia, sedih dan marah. Perasaan yang ditirunya tersebut menjadi elemen penting bagi sebuah robot dalam membangun kepercayaan di tengah manusia. Hal ini yang membuat Masayoshi Son, CEO Softbank Group, mengklaim Sophia sebagai robot super cerdas. (Sabq)
Konten Terkait
Kemenkes Saudi Undur Jadwal Dosis Kedua Vaksin Corona
Kementerian Kesehatan Arab Saudi umumkan untuk memperluas pemberian dosis pertama bagi mereka yang belum menerima
Raja Salman Menjawab Tuduhan Penceramah Salafi Yang Dituduh Radikal
TV One melaporkan bahwa Direksi PT Pelni memutuskan untuk meniadakan ceramah di kegiatan Ramadhan yang
Arab Saudi Urutan Kedua Dunia Untuk “Indeks Kepercayaan Konsumen”
Arab Saudi tempati urutan kedua di dunia dalam “Indeks Kepercayaan Konsumen” untuk Maret 2021, dengan
Wahabi dan Salafi Dianggap Sebagai Pintu Masuk Terorisme
Tuduhan wahabi dan salafi sebagai pintu masuk terorisme dilontarkan Ketum PBNU, Said Aqil, sebagaiamana yang
Putra Mahkota Saudi Diskusikan Kerja Sama Dengan Menlu Cina
Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, bertemu