Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang pernah diterima rakyat Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhono, ternyata kini “ditiru” oleh Kerajaan Arab Saudi. Hanya saja, teknis pembagian dan nominalnya tidak sama.
Dalam keterangan resminya, alasan Arab Saudi melakuan BLT adalah untuk menjaga keluarga Saudi dari dampak reformasi perekonomian, baik langsung maupun tidak langsung. Sebagaimana yang diketahui, mulai Januari 2018 Saudi memberlakukan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk produk dan jasa, serta mencabut subsidi bahan bakar, sehingga dirasakan menambah beban bagi sebagian kelompok masyarakatnya.
Untuk membagikan uang tunai tersebut, pemerintah Arab Saudi membuat program Hisab al-Mawathin (Rekening Warga). Berbasis rekening di bank, seluruh warga Saudi yang berhak mendapatkan bantuan tunai, dapat menerimanya tanpa harus mengambil dan mengantri di tempat Kantor Pos, seperti yang pernah dilakukan era SBY di Indonesia.
Proses pendataan keluarga yang berhak mendapatkan bantuan tunai juga mudah dan aman dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme atau kekuatiran pungli (pungutan liar). Karena pengajuannya untuk memperoleh haknya dilakukan secara online oleh kepala keluarga; mengisi formulir melalui website resmi Hisab al-Mawathin di bawah Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Arab Saudi.
Sebagai persyaratan, warga yang berhak menerima subsidi tunai tersebut harus warga Saudi asli, tinggal menetap di dalam negeri, dan formulir pendaftarannya disepakati oleh ororitas pemerintah yang menanganinya.
Perlu diketahui, bahwa data seluruh warga Arab Saudi telah terekam dalam server data pemerintahnya berdasarkan kartu tanda penduduknya yang memiliki sistem online. Sehingga, pengisian formulir pengajuan subsidi uang tunai tersebut kecil kemungkinan terjadi manipulasi.
Adapun besaran nilai uang yang diterima, ditentukan atas dasar jumlah anggota keluarga, usia anggota keluarga dan penghasilan keluarga dalam satu bulan.
Nominal bantuan yang diterima langsung ke rekening kepala keluarga, mulai dari 300 hingga 1,600 riyal Saudi. Pada tanggal 10 Januari kemarin lusa, bantuan tunai telah dicairkan untuk yang kedua kalinya, setelah yang pertama ditransfer ke rekening masing-masing warga pada tanggal 21 Desember 2017. Bantuan ini direncanakan rutin setiap bulan.
Menurut laporan yang diterbitkan di akun resmi tweeter Hisab Mawathin, pencairan dana yang kedua 10 Januari telah ditransfer sebanyak SAR 2.1 milyar untuk 11 juta warga yang berhak. Dengan perincian 3.1 juta keluarga, 800 ribu keluarga di antaranya mendapatkan bantuan sebesar 900 reyal.
Jumlah dana yang dibagikan tersebut mengalami peningkatan dari pencairan tahap pertama (21/12) sebesar SAR 2 milyar, dengan perincian 9% keluarga mendapat jatah terendah sebesar 300 reyal, 50% menerima bantuan menengah sebesar SAR 938 dan 700 ribu keluarga menerima bantuan sebesar SAR 1,000.[]
Konten Terkait
Raja Salman Perintahkan Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa di Turki
Raja Salman bin Abdulaziz perintahkan segera mengirim bantuan kemanusiaan dan medis untuk korban gempa yang
1350 Proyek Kemanusiaan Saudi Untuk 53 Negara Dunia
Sejak didirikan Mei 2015 hingga Agustus 2020, King Salman Center for Relief and Humanitarian Action
Arab Saudi Kucurkan Bantuan $100 Juta Dukung Rencana PBB Perangi Corona
Perwakilan tetap Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar Abdullah Al-Muallami, pada hari Ahad, (19/9),
Baju Lebaran Idul Adha Untuk Anak-anak Yaman
Pusat Bantuan dan Aksi Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief), bekerja sama dengan Koalisi Amal untuk Bantuan
Arab Saudi Siapkan $ 500 Juta Dukung Bantuan Kemanusiaan Yaman
Arab Saudi janjikan $ 500 juta sebagai bantuan kemanusiaan di Yaman. Hal ini disampaikan dalam