Pemerintah Provinsi Makkah, mengumumkan larangan kepada warga asing (ekspatriat) mengunjungi kota Makkah al-Mukarramah dengan Kereta Cepat Haramain mulai tanggal 25 Syawal hingga 10 Dzulhijjah 1440 H (28 Juni – 12 Agustus 2019).
Larangan ini berkenaan dengan tibanya musim haji tahun ini, yang tidak mengizinkan masuk ke kota Makkah kecuali bagi mereka yang telah mengantongi surat izin (tasreh) untuk berhaji.
Bersamaan dengan itu, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga telah mengumumkan bahwa hari Selasa (2 Juli), menjadi hari terakhir kedatangan jemaah umrah, bagi jemaah dari luar Arab Saudi.
Untuk warga yang tinggal di luar Makkah pun, sudah tidak dapat melakukan umrah karena kantor-kantor penyelenggara umrah lokal menutup pelayanannya mulai akhir bulan Syawwal.
Pengecualian bagi ekspatriat yang memegang iqomah Makkah atau yang memiliki tasreh haji atau izn yang berkenaan dengan pekerjaan, maka tetap diizinkan masuk kota Makkah.
Pemeriksaaan di pintu masuk kota Makkah terjadi setiap tahun menjelang musim haji. Hal ini dilakukan sebagai pengaturan dan antisipasi membanjirnya orang yang ingin berhaji melebihi kapasitas tempat dan fasilitas di Masy’aril Haram.
Hajian bagi warga pendatang yang bermukim di Arab Saudi, dapat mendaftar secara online di portal Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Jika ingin bergabung dengan rombongan jemaah Indonesia, dapat pula hajian bersama dengan Grup “Hajian Bersama Kami.”
Konten Terkait
Macam-macam Visa Untuk ke Arab Saudi
Arab Saudi adalah rumah bagi puluhan juga ekspatriat. Orang asing dari seluruh dunia tinggal untuk
Musim Haji 2021 Belum Diumumkan Beredar Kabar Saudi Ngotot Tolak Jemaah Haji dari Indonesia
Awal Februari lalu, tersebar di Grup WA berita berjudul “Arab Saudi Ngotot Tolak Jemaah Haji
Jawaban 5 Pertanyaan Yang Sering Diajukan Terkait Umrah dan Haji di Masa Pandemi
Umat Islam di dunia selalu merindukan melaksanakan ibadah umrah dan haji ke ke Makkah dan
Menggandeng Mahasiswa Dalam Isu Pekerja Migran
Oleh: Dr. H. Sa’dullah Affandy, M.Ag., M.Si, Atnaker KBRI Riyadh Untuk pertama kalinya saya berbicara
Kekayaan Alam Arab Saudi yang Belum Digali
Di tengah pandemi dan kelesuhan ekonomi dunia, minyak Saudi berhasil meraup keuntungannya sebesar 16,7 miliar