Letak geografis yang bertanah gurun, pasir dan berdebu, menjadi salah satu alasan mengapa orang di negara-negara Arab mengenakan penutup kepala.
Meskipun, memakai penutup kepala juga merupakan kebiasaan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, para sahabat, para ulama dan orang-orang shalih, baik di luar atau di dalam shalat. (muslim.or.id).
Di negara-negara Teluk, ada dua jenis penutup kepala yang biasa dikenakan; ghutrah dan simagh. Keduanya hampir sama, hanya berbeda dari segi bahan dan warna.
Ghutrah identik dengan warna putih dari bahan kain yang lembut, sedangkan simagh berwarna merah dan putih, dari bahan kain yang kasar.
Berikut beberapa informasi terkait ghutrah atau simagh yang dirangkum dari majalah arrajol dan sumber lainnya.
- Konsistensi
Pria Arab selalu memperhartikan kapan keduanya digunakan, menyesuaikan dengan warna dan model pakaian yang digunakan. - Beda Model Antar Daerah
Perbedaan ghutrah tidak hanya berdasarkan negara, tetapi dari wilayahnya juga. Seperti penduduk Hijaz (Makkah dan Madinah), tidak sama cara mengenakannya dengan orang-orang di daerah Selatan, seperti Yaman dan Oman. Sebagaimana warga Saudi juga berbeda model ghutrah dengan penduduk Uni Emirat Arab. - Menunjukkan Status Sosial
Mengenakan ghutrah juga dapat mencerminkan terhadap status sosial seseorang. Tidak heran memilih ghutrah bagi kaum pria Arab tidak jauh berbeda dengan para wanita memilih fashion. Antara syaikh atau imam shalat dengan orang awam pun pemakaiannya tampak berbeda. - Bahan Kain
Bahan dasar kain untuk ghutrah atau simagh bermacam-macam. Ketika suhu udara meningkat di musim panas (shoif), bahan kapas (katun) lebih disukai untuk digunakan. Ketika musim dingin (syitaa) tiba, maka bahan linen digunakan agar lebih terasa hangat. Bahan poliester kurang disukai karena tidak menyerap keringat dan mudah bau. - Beda Saudi, Arab Teluk dan Yordania
Orang-orang Yordania biasa menggunakan simagh dengan celana dan dasi, untuk menunjukkan kegagahannya. Sementara warga Saudi dan negara Arab Teluk lainnya, mengenakannya dengan tsaub (baju terusan). Selain itu, simagh Yordan memiliki simpul yang khas. - Menggambarkan Suasana Hati
Shimagh atau ghutrah dapat menggambarkan suasana hati pemakainya. Beberapa pria memilih menutup wajahnya karena sedang tidak ingin berbicara, selain jika dalam keadaan ghubar (hujan angin debu). Saat pria Arab menutup wajahnya tanpa diketahui alasan cuaca, dapat dipahami privasinya. Ketika ada pria Arab mengendurkan ujung shimagh di pundaknya, ini mencerminkan makna kesederhanaan di satu sisi dan penjelasan serta kemauan untuk berkomunikasi dengan yang lain di sisi lain.[arrajol]
Konten Terkait
Ini Dia Lokasi di Saudi yang Diperkirakan Turun Salju Pada Akhir Pekan Ini
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi memperkirakan bahwa akan ada penurunan suhu yang signifikan mulai Rabu
Fluktuasi Cuaca dan Suhu Udara Turun Hingga 7 Derajat
Pakar prakiraan cuaca Arab Saudi, Abdulaziz Al-Hussaini memperkirakan mulai hari Ahad (20/12) ini, beberapa wilayah
Akhir Pekan di Arab Saudi: Udara Dingin di Malam Hari, Suhu Turun 4-6 Derajat Celcius
Peneliti iklim dan cuaca, Abdulaziz Al-Hussaini memperkirakan mulai hari Kamis (10/12) ini, cuaca siang hari
Arab Saudi Kembali Membeku di Bawah Nol Derajat Celcius
Otoritas Umum Meteorologi dan Lingkungan Arab Saudi mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menyiapkan diri menghadapi
Turun Salju di Saudi: Suhu Udara 15 Derajat di Bawah Nol Derajat Celcius
Pada Jumat dini hari (10/1), warna putih menyelimuti ketinggian “NEOM” di Tabuk, barat laut Arab