Pihak berwenang di Arab Saudi memutuskan untuk memperketat tindakan pencegahan kesehatan di kota Jeddah selama 15 hari. Kebijakan baru ini dimulai dari Sabtu (6/6) besok sampai 20 Juni 2020 mendatang, sebagaimana laporan kantor berita SPA hari Jum’at (5/6) ini.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa keputusan tersebut didasarkan pernyataan yang dirilis pada hari Senin (25/5) lalu, bahwa semua prosedur yang berlaku saat ini akan terus dievaluasi secara berkala.
Hal ini untuk mempertimbangkan kelanjutan setiap tahap kebijakan atau kembali mengambil tindakan pencegahan yang ketat, berdasarkan data kesehatan.
Berdasarkan penilaian kesehatan yang dilaporkan otoritas kesehatan Saudi, dengan meninjau situasi epidemiologis dan penambahan yang terpapar virus, maka dilakukan tindakan pencegahan yang diterapkan di kota Jeddah, sebagai berikut:
- Larangan berpergian di seluruh kota Jeddah, mulai dari jam 3 sore hingga sampai dengan jam 6 pagi.
- Menunda pelaksanaan sholat di masjid.
- Meliburkan seluruh kantor pemerintahan dan sektor swasta.
- Restoran dan cafe tidak boleh melayani makan dan minum di tempat.
- Meneruskan kebijakan penerbangan domestik, udara dan darat melalui kereta api.
- Mengizinkan masuk dan keluar kota selain waktu jam malam.
- Melarang segala bentuk perkumpulan lebih dari lima orang.
- Meneruskan kebijakan untuk aktivitas sektor yang dikecualikan sebagaimana keputusan sebelumnya, dengan memperhatikan peraturan yang mengikat, serta mengikuti prosedur dan kontrol yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
Sementara di Riyadh, otoritas yang berwenang tetap melakukan pemantauan dengan ketat dalam beberapa hari terakhir. Tidak menutup kemungkinan akan diambil tindakan yang tepat jika terjadi pelonjakan angka kasus covid-19.
Kemendagri juga memastikan bahwa seluruh kota dan wilayah lainnya tetap mengikuti kebijakan yang saat ini tengah berjalan. Tetapi jika tampak gejala yang memerlukan perubahan kebijakan, maka ini akan diumumkan pada waktunya.
Hari Jumat (5/6) ini, Arab Saudi mencatat 31 kasus meninggal baru, 2.591 terinfeksi baru dan 1.651 kasus sembuh. Jumlah total kasus yang sembuh menjadi 70.616 orang. erem
Konten Terkait
Jubir Kemenkes Saudi: Tiga Kondisi Yang Tidak Dianjurkan Untuk Divaksin
Muhammad Al-Abd Al-Aali, juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mengungkapkan bahwa ada 3 kontraindikasi utama
Vaksin Saudi Pertama Untuk Melawan Corona Dalam Proses Uji Klinis
Universitas Imam Abdulrahman bin Faisal di Dammam, Arab Saudi, mengumumkan vaksin Saudi pertama melawan virus
Video: Dubes RI Jelaskan Vaksinasi di Arab Saudi
Pada tanggal 13/1/2021, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, dalam wawancaranya dengan
Kemenkes: 10 Kasus Varian Baru Virus Corona Dilaporkan di Saudi
Hari Kamis (7/1) ini, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan telah mendeteksi 10 kasus varian baru
Arab Saudi Kembali Buka Penerbangan Internasional
Arab Saudi mencabut penangguhan perjalanan internasional sementara yang telah diberlakukan mulai Desember lalu, sebagaimana rilis