Setelah ledakan hebat yang mengguncang Beirut, Pusat Bantuan dan Aksi Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) segera bergerak mengirimkan bantuan.
Melalui masyarakat medis yang didanai KSRelief di seluruh wilayah Libanon, tim ambulans diberangkatkan dari Libanon utara ke Beirut untuk membantu masyarakat yang terluka.
Tim medis dari Pusat Medis Al-Amal di ‘Arsal di bawah naungan King Salman Centre dipindahkan segera untuk membantu evakuasi medis dan menyediakan layanan medis darurat.
Untuk layanan perawatan kesehatan darurat di Beirut, Al-Amal Center mengumumkan membuka donasi darah untuk memenuhi kebutuhan yang besar untuk korban yang terluka di beberapa rumah sakit Beirut.
Sementara itu, Selasa malam (4/8) tadi, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi merilis pernyataan sikap atas apa yang terjadi di Beirut.
Dalam siaran persnya, Kemenlu Saudi menyatakan selalu mengikuti perkembangan dengan penuh perhatian dan keprihatinan atas dampak ledakan di Pelabuhan Beirut.
Arab Saudi menyatakan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada keluarga para korban dan yang terluka.
Perdana Menteri Libanon, Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton ammonium nitrat disinyalir menjadi penyebab insiden.
Sejauh ini telah tercatat lebih dari 73 warga meninggal dan ribuan lainnya terluka.[]
Konten Terkait
Saudi Tandatangani Program Nutrisi Sebesar 4 Juta Dollar Untuk Yaman
Pusat Bantuan dan Aksi Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) pada hari Rabu (23/12) menandatangani perjanjian senilai
Pangeran Faisal: Palestina Adalah Masalah Arab yang Fundamental
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menegaskan kembali pada hari Rabu (1/12),
Saudi Tidak Pernah Menculik dan Membunuh Musuh-musuhnya
Sebagian orang mengonsumsi sumber-sumber tulisan dan berita penuh dengan dusta dan tudingan tidak berdasar tentang