Ikhwanul Muslimin Thoha, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Cilegon, membeberkan alasannya mengapa mau merantau ke Arab Saudi.
Ikhwan mulai menulis di salah satu grup FB: “Tahun 2013, awwal marrah fi Saudi,” yaitu pertama kalinya dia tiba di Saudi.
“Adalah awal menginjakkan kakiku di tanah Saudi Arabia, dengan gaji pokok pertamaku SR 3000 + 1050 + tunjangan lain-lain, total hampir SR 7.000.” paparnya
Dia menceritakan bahwa profesinya adalah sebagai Draftman alias tukang gambar.
Kemudian Ikhwan bernegosiasi lagi dengan perusahaannya, hingga akhirnya bekerja sebagai seorang IT Network Specialist.
Dia mengungkapkan, “dengan fasilitas lumayan enak dan pekerjaan yang sangat ringan.”
“Namun taukah kawan BMI (Buruh Migran Indonesia)? Sebenarnya bukan penghasilan yang demikian yang membuat saya tergiur bekerja di Saudi Arabia…
Tapi ada hal lain yang menjadi tujuan utama saya…
Yakni mengunjungi BAITULLAH, Ka’bah di Makkah al-Mukarromah dan Madinah Al Munawwarah, bisa berumroh dan berhajji.
Karena yang demikian itu tak mungkin didapatkan di negeriku tercinta Indonesia.
Insya Allah berlanjut dikemudian hari…….” Tulis Ikhwan menjanjikan akan menulis lagi tentang pengalamannya.[]
Konten Terkait
Indonesia dan Saudi Masuk Daftar 18 Negara Kepercayaan Rakyat Tertinggi Terhadap Pemerintah
Indonesia dan Arab Saudi berhasil masuk dalam 18 negara yang paling tinggi tingkat kepercayaan rakyat
Video: Peta Turki 2050 Picu Kampanye Boikot Produk Turki di Arab Saudi
Kepala Dewan Kamar Dagang dan Industri di Arab Saudi, Ajlan Al-Ajlan, pada hari Selasa (23/2),
Sufisme Daulah Utsmaniyah: Akar Permusuhan Terhadap Dakwah Tauhid
Apa paham agama yang dipraktekkan Daulah Utsmaniyah sejak awal berdiri hingga keruntuhannya? Sejarawan terkemuka Turki,
Sekte Sufi Bikhtasyiah Daulah Utsmaniyah Yang Memerangi Kerajaan Arab Saudi
Doktrin “Biktasyi” yang mewarnai kehidupan agama, politik dan sosial Turki Utsmaniyah selama beberapa abad, dapat
Saudi Akan Hentikan Bisnis Perusahaan Asing Yang Tidak Berkantor di Arab Saudi
Kantor Berita Arab Saudi (SPA) pada hari Senin (15/2) umumkan tekad Arab Saudi untuk menghentikan