Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan kecaman keras dan menolak serangan teroris yang terjadi di dekat Gereja Notre Dame di Nice, Prancis, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka sejumlah orang.
Dalam rangkaian twitnya, Kemenlu Saudi mengulangi kecamannya atas tindakan ekstremis yang tidak sejalan dengan semua agama, kepercayaan manusia, dan akal sehat.
Tetapi, di saat yang sama, menekankan pentingnya menolak praktik yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme.
Kementerian juga menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga para korban, pemerintah dan rakyat Prancis yang ramah dan berharap mereka yang terluka segera pulih.
Sementara dari Malaysia, mantan orang nomor 1 di negeri Melayu tersebut, memberikan pernyataan yang mengejutkan.
Dr Mahathir Mohamad dalam kulwitnya terkait kejadian di Prancis, menyatakan bahwa “umat Islam berhak marah dan membunuh jutaan rakyat Prancis atas pembantaian di masa lalu.”
Cuitannya tidak lama dihapus oleh Twitter, karena dianggap melanggar Peraturan Twitter.

Konten Terkait
Khubah Jum’at di Masjidil Haram: Syaikh Sudais Kutuk Keras Penghinaan Nabi di Prancis
Imam dan khatib Masjidil Haram, Syaikh Abdul Rahman al-Sudais, menduduki puncak hashtag Twitter, setelah kecamannya
Video: Kisah Masjid al-Jinn di Makkah al-Mukarramah
Dr. Fawaz bin Ali Al-Dahas, Direktur Pusat Sejarah Makkah Al-Mukarramah, menceritakan kisah Masjid Al-Jin di
Dewan Kerjasama Negara Teluk Arab Kecam Emmanuel Macron
Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron telah meningkatkan penyebaran budaya kebencian dan tidak menunjukkan hubungan masyarakat
Mereka Dengan Hati Penuh Kebencian Terhadap Negara Ini
Hampir-hampir, tidak ada kebaikan pada Saudi. Sehingga ada yang menstigma, “Arab Saudi adalah negara Islam
Kapan Kepala Muhammad Amin Dipenggal?
Setiap zaman, tidak di Timur maupun Barat, selalu muncul penghina agama dengan gaya dan cara