Jakarta, CNBC Indonesia – Eskalasi geopolitik antara Rusia kemudian Amerika Serikat (AS) pada peperangan tanah Ukraina terus meningkat. Terbaru, Kota Moskow menuding Washington terlibat secara langsung di serangan Kyiv ke wilayah Krimea yang menewaskan empat warga Rusia.
Kementerian Defense Rusia mengemukakan empat roket Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang tersebut disediakan Amerika Serikat untuk negeri Ukraina sudah pernah dicegat di dalam kota Sevastopol. Namun pecahan dari roket kelima menyebabkan sejumlah orang yang terdampar pada kalangan warga sipil.
“Semua misi penerbangan untuk rudal operasional-taktis ATACMS Amerika dimasukkan oleh spesialis Amerika berdasarkan data pengintaian satelit milik Amerika,” kata kementerian itu di sebuah pernyataan dikutipkan NBC News, Mulai Pekan (24/6/2024).
“Oleh lantaran itu, tanggung jawab melawan serangan rudal yang tersebut disengaja terhadap warga sipil ke Sevastopol khususnya terletak pada Washington, yang digunakan memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, juga rezim Kyiv, yang wilayahnya melancarkan serangan ini.”
Dengan adanya serangan ini, Kementerian Perlindungan Wilayah Moskow menegaskan tindakan seperti itu tak akan dibiarkan begitu saja. Pihak berwenang Rusia telah lama meluncurkan penyelidikan kriminal melawan serangan tersebut.
“Serangan itu sebagai tindakan terorisme yang dimaksud dilaksanakan dengan senjata Amerika Serikat lalu harus dikutuk oleh PBB,” tandas pernyataan lainnya dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Belum ada reaksi secara langsung dari Kyiv. Dari AS, Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, kemudian pejabat militer negara tidaklah segera menanggapi permintaan komentar.
Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan juga menganggapnya sebagai bagian dari Rusia. Meski begitu, wilayah yang dimaksud tetap diakui secara internasional sebagai wilayah Ukraina.
Sementara itu, tanah Ukraina terus mendapatkan sokongan senjata dari Barat pada perangnya berjuang melawan Rusia. Pemerintahan Presiden Joe Biden baru-baru ini juga memberikan izin untuk negeri Ukraina untuk menggunakan senjata Amerika demi menyerang wilayah Rusia.
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev mengungkapkan dua anak diantaranya pada antara orang yang terluka tewas pada serangan yang mana berlangsung pada hari Hari Minggu itu. Selain itu, ada 151 warga yang mana terluka, ke mana ada 80 yang dimaksud dilarikan ke rumah sakit.
“Gubernur mengumumkan hari Awal Minggu sebagai hari berkabung di kota itu lalu mengemukakan ia telah dilakukan mengunjungi penderita luka pada rumah sakit. Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia meneleponnya segera setelahnya serangan itu lalu menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga para korban,” tambah Razvozhayev.
Wali Perkotaan Ibu Kota Rusia Sergei Sobyanin mengemukakan para dokter telah terjadi dikirim dari ibu kota untuk memberikan semua bantuan yang mana diperlukan juga klinik-klinik ke Kota Moskow siap menerima para orang yang terluka dari Sevastopol. Diketahui, beberapa pasien akan diterbangkan ke Kota Moskow untuk perawatan.
Rusia Hajar Ukraina
Juga pada hari Minggu, pihak berwenang tanah Ukraina melaporkan serangan mematikan terbaru Rusia di kota perbatasan Kharkiv. Pengurus Kharkiv Oleh Syniehubov mengemukakan Rusia terus menyerang infrastruktur sipil di kota yang dimaksud dengan bom udara.
“Serangan pada hari Akhir Pekan menewaskan satu warga dan juga melukai 11 orang. Selain itu, serangan terbaru ini menyebabkan sebagian wilayah Kharkiv tanpa aliran listrik, sehingga menghentikan jalur kereta bawah tanah dalam kota,” paparnya.
“Serangan ini berjalan cuma sehari pasca tiga pemukim tewas kemudian 41 lainnya luka-luka pada serangan lain di Kharkiv yang dimaksud mengacaukan bangunan tempat tinggal berlantai lima,” tambah Syniehubov.
Artikel ini disadur dari Perang Dunia 3 di Depan Mata, Rusia-AS Panas Gegara Aksi Baru Ukraina