Intervensi terus dikerjakan oleh Bank Indonesia, pemerintah, juga kita berharap kita akan sanggup mengatasi terhadap nilai yang normal yang seharusnya kita harapkan
Kabupaten Tangerang, Banten – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam akan kembali menguat dengan upaya-upaya intervensi yang terus direalisasikan pemerintah juga Bank Indonesi (BI).
"Intervensi terus dikerjakan oleh Bank Indonesia, pemerintah, juga kita berharap kita akan bisa saja mengatasi terhadap nilai yang normal yang seharusnya kita harapkan. Itu saya kira langkah-langkah terus, rakor terus dilakukan," ucap Wapres memberi pernyataan pers usai mengunjungi acara Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan juga Pembukaan Rapat Kerjasama Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Tanah Air (KPI) 2024 pada ICE BSD, Wilayah Tangerang, Banten, Senin.
Wapres mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh pengaruh global yang digunakan juga berdampak pada mata uang negara lainnya.
"Kita memang benar menghadapi situasi global yang mana tentu tak belaka dialami oleh Indonesia, tetapi semua mata uang di dunia ini bahkan euro pun juga mengalami penurunan," kata Wapres.
Kendati demikian, ia menyatakan pemerintah akan terus berupaya menekan agar nilai tukar rupiah kembali menguat.
"Tadi kita sudah ada rapat juga pada rangka APBN kita untuk mengevaluasi hal-hal meskipun begitu kita masih cukup baik, perekonomian kita cukup baik. Memang ada nilai tukar rupiah ini oleh sebab itu ada pengaruh global, pengaruh penguatan dolar (AS) lantaran kebijakan-kebijakan yang tersebut diambil oleh Amerika Serikat sehingga dolar (AS) itu nilainya membesar tetapi kita juga terus berupaya untuk menekan," ucap Wapres.
Diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam pada perdagangan Senin, ditutup menguat di dalam sedang ekspektasi bursa terhadap penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) berjumlah dua kali pada 2024.
Pada akhir perdagangan Senin, rupiah naik 56 poin atau 0,34 persen berubah jadi Rp16.394 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp16.450 per dolar AS.
Pengelola BI Perry Warjiyo mengemukakan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam akan menguat, didukung faktor fundamental kegiatan ekonomi Indonesia.
"Rupiah secara fundamental itu trennya, jangan ditanya hari per hari lho, ini trennya akan menguat. Inflasi kita rendah, growth bagus, kreditnya bagus,” kata Perry usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di dalam Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).
Faktor fundamental yang dimaksud diperkirakan akan mempengaruhi penguatan nilai tukar rupiah adalah kenaikan harga rendah yakni 2,8 persen, perkembangan dunia usaha yang lebih tinggi dengan 5,1 persen, dan juga peningkatan kredit sebesar 12 persen.
Namun, Perry mengingatkan adanya komponen sentimen jangka pendek yang dapat menyebabkan rupiah melemah, dalam antaranya keadaan geopolitik global dan juga sikap bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang digunakan tidaklah terburu-buru memangkas suku bunga.
Di di negeri, Nusantara juga sedang menghadapi sentimen domestik dengan kenaikan permintaan pembiayaan dari korporasi untuk repatriasi deviden serta pembayaran utang.
Artikel ini disadur dari Wapres yakin nilai tukar rupiah akan kembali menguat