apabila ada penawaran atau iklan yang mana memaparkan bisa jadi cepat kaya di sekejap, waspada bapak/ibu sudah ada berubah jadi target dari penipuan
Sragen – PT Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) Jawa Tengah 2 memberikan edukasi untuk penduduk Daerah Sragen melalui camat dan juga lurah agar tidaklah terdampar pada pembangunan ekonomi bodong.
Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2 Muhammad Wira Adibrata di sela peluncuran Pusat Berita Keuangan Terpadu Desa (PIKD) di dalam Wilayah Sragen, Jawa Tengah, Rabu, mengungkapkan salah satu ciri pembangunan ekonomi bodong yakni memberikan iming-iming imbal hasil yang sangat tinggi.
Selain itu juga iming-iming tidaklah ada risiko serta dijamin aman. Padahal, dikatakannya, penanaman modal setiap saat memberikan kemungkinan keuntungan yang digunakan dibarengi dengan risiko.
"Oleh lantaran itu, jikalau ada penawaran atau iklan yang mengungkapkan dapat cepat kaya pada sekejap, waspada bapak/ibu sudah ada berubah jadi target dari pembohongan tersebut," katanya.
Ia menyatakan di hal ini BEI menawarkan produk-produk penanaman modal yang mana legal serta dalam bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada antaranya saham, reksadana kemudian obligasi.
Terkait dengan adanya Pusat Pengetahuan Keuangan Terpadu Desa ini, dikatakannya, tiap-tiap kecamatan akan mendapat giliran edukasi oleh BEI kemudian dari bidang keuangan lainnya seperti perbankan lalu Pegadaian.
Pihaknya mencatatkan hingga pada waktu ini jumlah total pemodal pangsa modal dari Wilayah Sragen mencapai 33.447 pemodal dengan rata-rata kegiatan bulanan mencapai Rp58 miliar.
Pada kesempatan yang tersebut sama, Pimpinan Daerah Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan sudah ada banyak pendatang yang terdampar pada pembangunan ekonomi bodong.
"Ada yang kena pinjol ilegal lalu yang mana marak ketika ini judi online. Mohon untuk para camat juga lurah yang digunakan hadir ini untuk menyusun acara edukasi terhadap masyarakat kita semua agar warga tidaklah terjerumus pembangunan ekonomi bodong," katanya.
Sementara itu, Kepala OJK Surakarta Eko Hariyanto memaparkan modus kecurangan pada waktu ini makin canggih dan juga menjebak.
"Era digital ini menciptakan modus-modus baru. Hati-hati dengan instruksi melalui handphone yang digunakan rutin berseliweran ke depan kita. Pelajari betul dan juga jangan mudah-mudahan untuk klik tanpa kita tahu maksudnya dengan jelas," katanya.
Ia juga berpesan untuk rakyat untuk mengutamakan prinsip legal serta logis pada waktu berinvestasi.
Artikel ini disadur dari BEI edukasi masyarakat Sragen agar tak terjebak investasi bodong