News  

BI: ULN Indonesia pada triwulan II-2024 terus terkendali

BI: ULN Indonesia pada triwulan II-2024 terus terkendali

pemerintahan berjanji permanen merawat kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga utang secara tepat waktu, dan juga menjalankan ULN secara pruden, terukur, oportunistik kemudian fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien d

Jakarta –

Kepala Departemen Komunikasi Bank Tanah Air (BI) Erwin Haryono mengatakan, utang luar negeri (ULN) Indonesi pada triwulan II-2024 masih terkendali.

 

 
Posisi ULN Nusantara pada triwulan II-2024 tercatat sebesar 408,6 miliar dolar AS, atau meningkat 2,7 persen year on year (yoy), lebih banyak tinggi dibandingkan perkembangan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024, peningkatan yang dimaksud bersumber dari ULN sektor rakyat maupun swasta.

 

"Pemerintah berjanji terus merawat kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok kemudian bunga utang secara tepat waktu, juga mengurus ULN secara pruden, terukur, oportunistik kemudian fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang dimaksud paling efisien dan juga optimal," kata Erwin dalam Jakarta, Kamis.

 

Ia menuturkan tempat ULN pemerintah pada triwulan II-2024 sebesar 191,0 miliar dolar AS, atau mencatat kontraksi peningkatan 0,8 persen (yoy), berlanjut dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy).

 

Perkembangan yang dimaksud khususnya dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana penanam modal nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian lingkungan ekonomi keuangan global.

 

Sebagai salah satu komponen di instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mengupayakan pembiayaan sektor produktif juga belanja prioritas dengan kekal memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah utamanya mencakup sektor jasa kesegaran lalu kegiatan sosial (20,9 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, kemudian jaminan sosial wajib (18,8 persen); jasa lembaga pendidikan (16,8 persen); proses pembuatan (13,6 persen); juga jasa keuangan kemudian asuransi (9,5 persen).

 

Posisi ULN pemerintah terus terkendali mengingat hampir seluruh ULN miliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99 persen dari total ULN pemerintah.

 

Selain itu, ULN swasta permanen terjaga, pada triwulan II-2024 tempat ULN swasta tercatat sebesar 196,5 miliar dolar AS, atau berkembang 0,3 persen (yoy), pasca mengalami kontraksi peningkatan 1,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024.

 

Perkembangan yang dimaksud didorong oleh ULN perusahaan tidak lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang bertambah 0,6 persen (yoy) ke berada dalam ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang digunakan masih mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9 persen (yoy).

 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari s​​ektor lapangan usaha pengolahan; jasa keuangan dan juga asuransi; pengadaan listrik dan juga gas; juga pertambangan dan juga penggalian, dengan pangsa mencapai 79,1 persen dari total ULN swasta.

 

ULN swasta juga masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7 persen terhadap total ULN swasta.

Kerangka ULN Negara Indonesia masih sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian di pengelolaannya. Hal itu tercermin dari rasio ULN Tanah Air terhadap Layanan Domestik Bruto (PDB) yang tersebut tercatat sebesar 29,9 persen, juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,7 persen dari total ULN.

 

Dalam rangka melindungi agar bentuk ULN permanen sehat, Bank Tanah Air serta pemerintah terus meningkatkan kekuatan koordinasi di pemantauan perkembangan ULN.

 

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pengerjaan serta menyokong perkembangan sektor ekonomi nasional yang dimaksud berkelanjutan.

Upaya yang dimaksud direalisasikan dengan terus meminimalkan risiko yang tersebut dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

Artikel ini disadur dari BI: ULN Indonesia pada triwulan II-2024 tetap terkendali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *