Post Views: 31
Pertemuan ERB tahun ini direalisasikan di 18 provinsi di Indonesi dengan target jangkauan 90 pulau di dalam wilayah 3T
Banda Neira –
Bank Indonesi (BI) bekerja serupa dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) memberikan layanan penukaran uang rupiah untuk masyarakat Banda Neira, Provinsi Maluku.
Agenda ini termasuk pada rangkaian Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2024 yang digunakan dilaksanakan dengan tujuan menegaskan ketersediaan rupiah di dalam wilayah terdepan, terluar, serta terpencil (3T).
"Ini adalah acara Bank Nusantara yang mana memang sebenarnya dilaksanakan di rangka menjamin ketersediaan uang rupiah di dalam seluruh pelosok Indonesia," kata Deputi Pengurus BI Aida Suwandi Budiman di sambutannya di dalam Banda Neira, Provinsi Maluku, Minggu.
Penukaran uang kartal itu memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk mengakibatkan uang dia yang digunakan telah lusuh, untuk kemudian ditukar dengan uang rupiah yang digunakan layak edar.
Selain itu, BI lalu TNI AL juga menyalurkan bantuan sosial terhadap komunitas serta rumah ibadah setempat.
Sementara, pihak TNI AL juga mendirikan stan layanan cek kesejahteraan gratis bagi masyarakat.
Aida menjelaskan kegiatan ERB tahun ini diwujudkan ke 18 provinsi di Nusantara dengan target jangkauan 90 pulau ke wilayah 3T.
Di wilayah provinsi Maluku, BI dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada 521 akan menjangkau Banda Naira, Pulau Gorom, Pulau Geser, Pulau Tifu, hingga Pulau Manipa pada periode 19 Oktober sampai dengan 25 Oktober 2024.
Untuk ekspedisi dalam wilayah Maluku, BI menyiapkan penukaran rupiah dengan beragam nominal pecahan dengan total sebesar Rp5 miliar.
Secara rinci, BI menyiapkan uang rupiah Rp2 miliar untuk Banda, Rp1,64 miliar untuk penukaran uang dalam Pulau Geser, Rp630 jt untuk Pulau Gorom, Rp387 jt untuk Pulau Manipa, kemudian Rp336 jt untuk Pulau Tifu.
"Karena rupiah itu adalah simbol negara kita. Jadi kalau kita cinta rupiah, kita pastikan rupiah itu mesti kita jaga," ujarnya.
Salah satu warga Banda, Abdullah (52) menukarkan uang tunai dengan total nominal Rp3.724.000.
Abdullah yang bekerja sebagai penjual air galon merasa terbantu dengan layanan BI tersebut.
Pasalnya, ia kerap menerima uang yang dimaksud lusuh dari para pelanggan.
Alih-alih berubah jadi uang kembalian untuk pelanggan, Abdullah memilih untuk menyimpannya untuk kemudian ditukarkan dengan uang yang mana baru.
"Saya itu kayaknya kalau uangnya yang dimaksud telah agak kusam, sekalipun beliau tidaklah sobek, tapi yang mana sudah ada agak-agak kusam, yang dimaksud telah ada noda, itu saya mau kembalikan untuk pelanggan, itu saya rasanya kurang enak," kata beliau ketika diwawancari ANTARA.
Pada kesempatan yang digunakan sama, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim memandang tantangan utama dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat yakni akses ke beberapa pulau terluar Negara Indonesia yang tersebut masih sulit dijangkau.
Namun, menurutnya, dengan menggandeng TNI AL, tantangan yang disebutkan masih dapat dihadapi.
"Ada beberapa pulau yang mana lebih besar kecil lagi yang digunakan kadang kita udah rencanakan nih, ke lima pulau. Tiba-tiba enggak bisa saja masuk ke pulau ini dikarenakan ombak tinggi, kemudian tidaklah dapat merapat, segala macam," terangnya.
Artikel ini disadur dari BI gelar layanan penukaran uang di Banda Neira