Jalin hadirkan solusi infrastruktur terintegrasi untuk BPR dan juga BPRS

Jalin hadirkan solusi infrastruktur terintegrasi untuk BPR serta juga BPRS

Jalin memperkuat BPR-BPRS pada digitalisasi melalui solusi terintegrasi sehingga dia mampu terus meningkatkan efisiensi operasional

Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian Holding BUMN Danareksa, berjanji untuk menghadirkan solusi infrastruktur terintegrasi bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan juga Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji menegaskan bahwa perubahan digital sekarang ini berubah menjadi keharusan bagi BPR-BPRS untuk tetap relevan di dalam sedang persaingan bidang yang digunakan semakin dinamis.

"Jalin berjanji mengupayakan BPR-BPRS di digitalisasi ini melalui solusi terintegrasi sehingga merekan sanggup terus meningkatkan efisiensi operasional, menekan risiko investasi, memperluas jangkauan layanan, agar BPR-BPRS dapat berfokus pada layanan terhadap nasabah," ujar Ario di keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, sebagai pilar penting pada membantu perkembangan kegiatan ekonomi di dalam wilayah BPR-BPRS memiliki peran krusial.

Mengutip data OJK per Maret 2024 beliau mengemukakan penyaluran kredit juga berkembang 9,42 persen secara tahunan berubah menjadi Rp161,9 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga berkembang 8,6 persen secara tahunan bermetamorfosis menjadi Mata Uang Rupiah 158,8 triliun.

"Angka ini menunjukkan pentingnya BPR-BPRS pada memberikan akses pembiayaan, khususnya bagi masyarakat yang digunakan belum terjangkau oleh bank konvensional," katanya.

Sementara itu, lanjutnya, pembaharuan teknologi, transformasi preferensi nasabah, persaingan dengan bank juga fintech, dan juga keterbatasan sumber daya berubah menjadi tantangan bagi BPR-BPRS.

UU P2SK No. 4 Tahun 2023 tentang Penguraian lalu Perkuatan Bidang Keuangan, membuka kesempatan ekspansi BPR-BPRS terhadap akses permodalan melalui penawaran efek di dalam bursa modal lalu masuk di sistem pembayaran.

Terdapat empat pilar utama yang tersebut bermetamorfosis menjadi arah pengembangan juga penguatan bidang BPR-BPRS, seperti penguatan struktur, digitalisasi, pembiayaan sektor UMKM, juga pengawasan sesuai dengan Peta Jalan Pembangunan juga Penguasaan Industri BPR-BPRS 2024-2027 yang dimaksud dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jalin, lanjut Ario mengupayakan peta jalan yang dimaksud dengan menawarkan solusi digital yang mana dirancang untuk menimbulkan operasional BPR-BPRS lebih tinggi efisien juga menguatkan integritas pelaporan melalui pemanfaatan konsep sharing platform.

Salah satu contoh implementasi teknologi yang dimaksud diusung adalah sistem pemroses pembayaran (switching) yang mana memungkinkan BPR-BPRS terhubung dengan lingkungan keuangan yang tersebut tambahan luas melalui interkoneksi lalu interoperabilitas layanan.

Selain itu, Jalin juga menawarkan solusi "cash point" yang dapat memperluas titik layanan keuangan dalam bermacam daerah, memverifikasi pengguna BPR-BPRS dapat menikmati kemudahan layanan perbankan yang digunakan lebih banyak inklusif dengan dukungan lebih tinggi dari 50.000 titik "cash point" yang mana terhubung pada jaringan ATM lalu CRM Link.

Kerjasama dengan Jalin sebagai pemegang lisensi Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dari Bank Indonesia, menurut dia, diharapkan dapat membantu BPR-BPRS mengoptimalkan layanan dengan tambahan efisien dan juga berkelanjutan di ekosistem jaringan switching “Link”.

"Kami berharap upaya bersatu ini dapat menguatkan ekosistem keuangan yang dimaksud inklusif kemudian berkelanjutan, dan juga menghadirkan BPR-BPRS semakin dekat dengan visi masa depan yang tersebut lebih tinggi digital juga terhubung," katanya.

Artikel ini disadur dari Jalin hadirkan solusi infrastruktur terintegrasi untuk BPR dan BPRS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *