Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintahan baru Prabowo Subianto sudah pernah menyebabkan optimisme bagi penyaluran kredit perbankan. Terlebih, kredit sindikasi yang mana memang sebenarnya mempunyai keterkaitan dengan sektor infrastruktur yang tersebut berubah menjadi salah satu fokus pada pemerintahan baru.
Bagaimana tidak, Presiden Prabowo bahkan membentuk satu kementerian koordinator baru yang tersebut memang sebenarnya membawahi infrastruktur lalu pembangunan kewilayahan. Artinya, jadwal penyelenggaraan infrastruktur yang tersebut pada pemerintahan sebelumnya gencar dikerjakan akan datang terus berlanjut.
Tentu, hal ini berubah menjadi angin segar bagi kredit sindikasi perbankan yang tersebut sedang lesu hingga sembilan bulan dalam 2024.
Baca Juga:
Berdasarkan data Bloomberg, kesepakatan kredit sindikasi dari sisi mandated lead arranger (MLA) dari awal tahun hingga akhir September 2024 mencapai US$ 15,26 miliar atau turun 41,38% secara tahunan.
Adapun, PT Bank Negara Nusantara Tbk (BNI) sebagai bank dengan kredit sindikasi terbesar sebagai MLA. Nilainya mencapai US$ 2,38 miliar dengan total kesepakatan sebanyak 18.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pun miliki optimisme yang dimaksud serupa terkait kegiatan Presiden Prabowo ke depan, seperti pengembangan lebih lanjut kemudian infrastruktur. Sehingga, ia meninjau tren kredit sindikasi juga akan kembali meningkat ke depan.
“Kami cenderung untuk sindikasi yang tersebut nilainya besar-besar dengan kebanyakan sektor energi serta minerba,” ujar Royke, Awal Minggu (21/10).
Baca Juga:
EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn bilang pihaknya juga akan terus-menerus menggalang pengembangan infrastruktur Indonesia, di antaranya di kredit sindikasi.
Ia menjelaskan selama ini, BCA telah lama menyalurkan kredit-kredit sindikasi untuk proyek strategis nasional. Beberapa di dalam antaranya adalah infrastruktur jalan tol, konstruksi, hingga kelistrikan.
”Kami akan mempertimbangkan faktor risk appetite, kedudukan likuiditas dan juga modal, dan juga memilih proyek-proyek yang tersebut berpotensi meningkatkan kekuatan kegiatan bisnis inti BCA,” ujarnya
Seperti diketahui, hingga September 2024, BCA sudah pernah menyalurkan kredit sindikasi secara MLA senilai US$ 835 juta. Kuantitas yang disebutkan mengalami penurunan sekitar 3,18% secara tahunan (YoY).
Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk, Teuku Ali Usman, pun menambahkan bahwa pihaknya juga secara konsentris selalu memenuhi permintaan finansial perusahaan besar, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.
Artikel ini disadur dari Kredit Sindikasi Bakal Terdongkrak Proyek Infrastruktur Pemerintahan Baru