Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku angkat bicara terkait rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan bunga pinjaman sektor fintech peer to peer (P2P) lending pada tahun 2025.
Country Head Modalku Indonesia, Arthur Adisusanto menilai, dengan adanya penurunan suku bunga yang disebutkan akan berdampak pada kinerja keuangan bidang fintech lending, khususnya yang dimaksud berfokus pada sektor konsumtif.
Meski begitu, Arthur memaparkan bahwa Modalku selalu berjuang untuk menyimpan stabilitas keuangan perusahaan, serta terus mencoba memberikan layanan terbaik untuk para lender.
Baca Juga:
“Tingkat kegunaan ekonomi yang kami tawarkan terhadap pemberi dana atau lender cukup baik dan juga variatif, sesuai dengan portofolio Usaha Mikro Kecil juga Menengah (UMKM) yang mana didanai oleh pemberi dana,” kata Arthur terhadap KONTAN, Hari Jumat (18/10).
Secara umum, Arthur bilang, pemberi dana mampu memperoleh kegunaan dunia usaha sekitar 10% – 17% per tahunnya, hal ini tergantung dengan preferensi juga toleransi risiko tiap-tiap pemberi dana.
Tak cuma itu, ia mengutarakan bahwa perusahaan juga mengembangkan strategi untuk menjamin bahwa pemberi dana atau lender permanen tertarik untuk mendanai di Modalku, salah satunya dengan melindungi portofolio UMKM.
“Di mana portofolio UMKM yang kami danai permanen positif melalui penilaian kredit yang dimaksud komprehensif,” ungkapnya.
Baca Juga:
Kemudian, Modalku juga berupaya untuk merancang serta mempertahankan hubungan baik dengan para pemberi dana atau lender melalui transparansi informasi terkait status pendanaan.
Artikel ini disadur dari OJK Bakal Turunkan Bunga Pinjaman Tahun Depan, Modalku Ungkap Dampaknya