Semakin tinggi tingkat literasi keuangan digital maka semakin besar kemampuan masyarakat di mengenali risiko yang tersebut kemungkinan besar timbul ketika menggunakan layanan keuangan digital…,
Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Industri Keuangan, Aset Keuangan Digital, juga Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi mengatakan, OJK terus menggerakkan pengembangan pengembangan teknologi sektor keuangan juga peningkatan literasi keuangan digital untuk komunitas diantaranya kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa miliki ide yang out-of-the-box dalam merancang produk-produk kemudian layanan keuangan berbasis digital untuk memberikan solusi berhadapan dengan permasalahan di sektor keuangan. Selain itu, peserta didik dapat bermetamorfosis menjadi influencer dalam menggalakkan khalayak lain untuk menggunakan produk-produk dan juga layanan keuangan,” kata Hasan pada Jakarta, Sabtu.
Hal yang dimaksud disampaikan Hasan pada kegiatan Digination: Digital Financial Literacy yang digunakan diselenggarakan pada Universitas Islam Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia menuturkan bahwa sebagai pengguna teknologi yang tersebut bergerak dengan tingkat adaptasi yang tinggi, pelajar memiliki peran penting di mengupayakan pembaharuan di dalam sektor keuangan.
Menurut dia, pemahaman yang tersebut baik tentang perubahan juga keuangan digital bermetamorfosis menjadi kunci pada menegaskan penduduk dapat menggunakan hasil dan juga layanan keuangan digital dengan bijak.
“Semakin besar tingkat literasi keuangan digital maka semakin besar kemampuan penduduk di mengenali risiko yang digunakan mungkin saja timbul ketika menggunakan layanan keuangan digital, sehingga komunitas dapat mengambil langkah serta langkah yang mana tepat pada mempergunakan layanan keuangan digital,” tuturnya.
Berdasarkan data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) 2023, indeks literasi digital Nusantara baru mencapai 62 persen lalu yang digunakan paling rendah jikalau dibandingkan negara ASEAN yang tersebut rata-rata mencapai 70 persen.
Sedangkan survei Survei Nasional Literasi lalu Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK pada tahun 2024 menyebutkan indeks literasi lalu inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 65 persen dan juga 75 persen.
Dalam rangka meningkatkan pembaharuan serta literasi keuangan digital, OJK sudah pernah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat.
Inisiatif yang disebutkan antara lain merupakan menyusun serta mensosialisasikan modul terkait inisiatif Literasi Keuangan Digital bagi masyarakat, mengembangkan Fintech Innovation Center OJK di upaya meningkatkan jumlah keseluruhan pengembangan pada sektor keuangan, serta memfasilitasi konsultasi terkait pengembangan bidang Inovasi Teknologi Bagian Keuangan (ITSK).
Digination 2024 merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang mana diselenggarakan ke berubah-ubah area dalam Indonesia, dengan tujuan untuk memperkenalkan pengembangan keuangan digital untuk komunitas luas khususnya generasi muda untuk terlibat bergerak di mengembangkan solusi keuangan berbasis teknologi.
Artikel ini disadur dari OJK tingkatkan literasi keuangan digital