Pakar UGM: Prabowo-Gibran penting beri insentif bagi penanam modal panas bumi

Pakar UGM: Prabowo-Gibran penting beri insentif bagi penanam modal panas bumi

saya punya harapan lima tahun ke depan pada akhir pemerintahan Prabowo itu dapat keseluruhan energi kita bukan bergantung negara lain

Jakarta – Pakar perekonomian Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyampaikan bahwa Presiden lalu Wakil Presiden Prabowo Subianto lalu Gibran Rakabuming Raka perlu memberikan insentif terhadap penanam modal pengembangan panas bumi demi mewujudkan kedaulatan energi pada Indonesia.

“Kalau Prabowo mau mengoptimalkan pemanfaatan geotermal, ya dengan menciptakan suatu sistem iklim pembangunan ekonomi yang tersebut ramah. Mungkin kita mampu memberikan insentif ke investor-investor yang dimaksud mau masuk, itu pasti menantang bagi investor,” kata Fahmy Radhi pada waktu dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Ia menyatakan bahwa lokasi sumber panas bumi sebagian besar berada dalam tempat pegunungan yang digunakan sulit aksesnya sehingga pembangunan ekonomi yang dimaksud dilaksanakan bukan cuma terhadap sistem pembangkit listriknya, tetapi juga infrastruktur logistiknya.

Alternatif lainnya adalah mendirikan sendiri sarana juga prasarana jalan yang dimaksud menggunakan APBN dari pemerintah pusat atau APBD milik pemerintah daerah.

“Seperti yang mana direalisasikan Jokowi memberikan insentif fiskal yang dimaksud besar terhadap penanam modal (hilirisasi) nikel maka sejumlah pemodal China yang digunakan masuk. Nah, dalam (pengembangan) geotermal itu bukan dikerjakan oleh Jokowi maka sekarang ini Prabowo sebaiknya prioritaskan,” ucap Fahmy.

Ia pun meminta-minta pemerintahan Prabowo-Gibran untuk konsistensi juga berjanji penuh untuk mengembangkan berubah-ubah sumber energi baru lalu terbarukan di Tanah Air untuk dapat mencapai target net zero emission 2060.

Kini ia mencatatkan bahwa tingkat bauran energi bersih di Indonesia hanya sekali sekitar 12,5 persen, sangat dari target 23 persen yang tersebut dicanangkan untuk dapat tercapai pada 2025.

“Kalau mulai sekarang diberlakukan secara konsentris dan juga terus-menerus, tidak ada diganggu oleh lobi-lobi dari kelompok oligarki maka saya punya harapan nanti lima tahun ke depan di dalam akhir pemerintahan Prabowo itu bisa saja keseluruhan energi kita tak lagi bergantung dari negara lain,” imbuhnya.

Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik bermetamorfosis menjadi Presiden lalu Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 – 2029 usai mengucapkan sumpah jabatan di Sidang Paripurna MPR RI pada Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Jakarta, Minggu.

Dalam pidatonya, Prabowo optimis Tanah Air mampu melakukan swasembada energi dan juga tidak ada bergantung pada negara lain pada bawah kepemimpinannya.

Ia mengutarakan bahwa Nusantara memiliki beragam tumbuhan yang sanggup dimanfaatkan berubah menjadi sumber energi, seperti kelapa sawit, singkong, tebu kemudian jagung.

Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia mempunyai prospek energi panas bumi (geotermal), batu bara dan juga air yang mana besar.

Artikel ini disadur dari Pakar UGM: Prabowo-Gibran perlu beri insentif bagi investor panas bumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *