Pengamat nilai BPN dapat efisienkan pengelolaan penerimaan negara

Pengamat nilai BPN dapat efisienkan pengelolaan penerimaan negara

Saya rasa, secara konseptual, saya optimis sejenis Pak Prabowo ini ya, beliau punya konsep, beliau punya visi, beliau punya strategi

Jakarta – Pengamat sosio sektor ekonomi Sumantri Suwarno menyatakan bahwa pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan juga mendongkrak realisasi penerimaan negara.

“Saya rasa, secara konseptual, saya optimis serupa Pak Prabowo ini ya, beliau punya konsep, beliau punya visi, beliau punya strategi. Tapi, memang sebenarnya PR-nya diimplementasi," ujar Sumantri Suwarno pada keterangannya ke Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan bahwa jikalau pembentukan BPN terwujud, maka akan menggerakkan integrasi pengelolaan penerimaan negara juga terbentuknya capacity building dari lembaga tersebut.

"Sehingga, memang sebenarnya pada jangka menengah panjang akan berlangsung efisiensi pengelolaan penerimaan negara, efisiensi itu maksudnya pada prosesnya tambahan mudah," katanya.

Sumantri, yang mana juga merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), berharap dengan pembentukan BPN, ke depannya komunitas semakin sadar untuk selalu membayar kewajiban pajak mereka.

Institusi yang dimaksud juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi komunitas untuk melaporkan aset maupun kegiatan yang mana berpotensi menciptakan pendapatan untuk negara.

"Karena itu, nanti semua sumber pendapatan negara yang tersebut berasal dari pajak maupun nonpajak seperti PNBP nanti akan diagregasi atau akan dikumpulkan oleh lembaga itu,” imbuhnya.

Presiden Prabowo Subianto kemudian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah mencanangkan pada dokumen Asta Cita mereka untuk membentuk BPN sebagai hasil pemisahan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan juga Direktorat Jenderal Bea serta Cukai (DJBC) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Tujuan dari pembentukan badan yang disebutkan adalah untuk memusatkan pendapatan negara dari sektor pajak, nonpajak, kemudian bea cukai pada satu pintu agar dapat meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap komoditas domestik bruto (PDB) nasional dari sekitar 10 persen berubah menjadi 23 persen.

Prabowo-Gibran resmi dilantik berubah jadi Presiden dan juga Wakil Presiden Republik Tanah Air masa bakti 2024-2029 usai mengucapkan sumpah jabatan di Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan bahwa sebanyak 709 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR RI yang disebutkan juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan juga perwakilan negara sahabat.

Artikel ini disadur dari Pengamat nilai BPN dapat efisienkan pengelolaan penerimaan negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *