Jakarta – Partai Demokrasi Nusantara Perjuangan atau PDIP tak ingin terburu-buru untuk mengumumkan akan datang calon gubernur atau bacagub yang akan diusung. “Kami lihat permainan dulu, sebab masih ada yang tersebut mau mengatur-atur,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ke Kantor DPP PDIP, DKI Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2024, disitir dari Antara.
1. Tak Khawatir
Hasto mengatakan, partainya tak cemas tentang isu Koalisi Tanah Air Maju atau KIM Plus yang akan mengepung partainya ke Pemilihan Kepala Daerah Jakarta. Menurut dia, pengepungan selayaknya dikerjakan terhadap permasalahan bangsa, tidak justru ditujukan untuk PDIP.
“Yang kita kepung itu seharusnya penyakit bangsa ini untuk kita perangi bersama: korupsi, ilegal logging, ilegal mining, dan juga narkoba,” kata Hasto pada waktu menjawab pertanyaan wartawan di dalam kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Ibukota Pusat pada Kamis, 15 Agustus 2024.
2. Menanggapi Kans Duet Ridwan Kamil kemudian Suswono
Hasto menanggapi santai mengenai prospek duet Ridwan Kamil lalu Suswono di Pilgub Jakarta. Ia menghormati langkah KIM apabila kritis mengusung Ridwan Kamil serta Suswono.
“PDI Perjuangan ini kan setiap saat menghormati langkah setiap partai politik,” kata Hasto pada waktu menjawab pertanyaan wartawan ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Ibukota Pusat pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Soal Suswono, Hasto menanggapi singkat. Ia menyorot Suswono sebagai mantan Menteri Pertanian. “Moga-moga juga dengan pengalamannya dapat menjadikan Ibukota Indonesia hijau,” katanya.
3. Gelombang Kedua
Hasto memaparkan PDIP, akan mengumumkan akan datang calon kepala wilayah untuk gelombang kedua pada 24-27 Agustus 2024. “Gelombang kedua kan pendaftaran tanggal 27 (Agustus). Tanggal 24 KPU (Komisi Pemilihan Umum) akan mengumumkan tentang rencana pendaftaran tersebut. Tentu pada hari-hari itu kita akan lihat. PDI Perjuangan itu terus-menerus mengawasi kesempatan historisnya juga juga juga aspek-aspek energi positifnya bagi kemajuan bangsa,” kata Hasto, pada Rabu, 14 Agustus 2024.
4. Sulit Mengusung Anies
Ketua Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memandang partainya akan sulit mengusung Anies Baswedan pada pemilihan kepala daerah Ibukota Indonesia 2024. Menurut Ahok, PDIP akan memprioritaskan kadernya sendiri untuk maju. Ahok mengeklaim partainya setiap saat mempertimbangkan kader jikalau merasa punya orang-orang terbaik yang mana pantas berlaga dalam pemilihan.
Tokoh di dalam luar partai, kata dia, baru dipertimbangkan jikalau PDIP tidak ada memiliki kader lain. “Saya kira untuk khalayak luar itu baru sanggup kalau kita tiada punya kader untuk maju. Biasanya seperti itu di dalam PDIP,” kata Ahok, pada Rabu, 14 Agustus 2024.
5. Hasto Membantah
Hasto Kristiyanto membantah mengenai isu bahwa PDIP kesulitan mencari rekan partai urusan politik lain untuk diajak bekerja sebanding pada pemilihan kepala daerah 2024. “Buktinya hari ini 305 kami calonkan,” kata Hasto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Ibukota Indonesia Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024. Pada hari itu, PDIP pengumuman 305 akan calon kepala tempat yang tersebut akan forward dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024, dikutipkan Antara.
SAPTO YUNUS | SULTAN ABDURRAHMAN | ANDRY TRIYANTO TJITRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA
Artikel ini disadur dari PDIP: Gelombang Kedua Bakal Calon Kepala Daerah hingga Sulit Mengusung Anies