Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyaluran pembiayaan mobil bekas makin ngegas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penyaluran pembiayaan mobil bekas meningkat 25,82% secara tahunan berubah jadi Rupiah 83,72 triliun per April 2024.
Meski meningkat, kucuran pembiayaan mobil baru masih paling besar.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Organisasi Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro kemudian Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, penyaluran pembiayaan terbesar masih disalurkan pada mobil baru yang mana naik 10% secara tahunan per April 2024 bermetamorfosis menjadi Rupiah 150,69 triliun.
“Adapun pembiayaan mobil listrik atau EV juga berkembang 1% menjadi Simbol Rupiah 4,39 triliun,” ujar Agusman ketika paparan RDK OJK, Mulai Pekan (10/6).
Penyaluran pembiayaan mobil bekas PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) juga melaju tahun ini. Hingga Mei 2024, pembiayaan mobil bekas CIMB Niaga Finance tercatat Simbol Rupiah 2,45 triliun.
“Total penyaluran pembiayaan mobil bekas Mei 2024 meningkat 73% dibandingkan dengan periode mirip tahun setelah itu sebesar Mata Uang Rupiah 1,41 triliun,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman pada waktu paparan publik, Rabu (12/6).
Baca Juga:
Ristiawan menyimpulkan penyebab naiknya permintaan mobil bekas, salah satunya akibat adanya tekanan perekonomian domestik ataupun keadaan geopolitik yang mana berimbas untuk masyarakat. Sehingga kemampuan untuk membeli mobil bekas berubah jadi salah satu alternatif mereka.
“Banyak sekali perusahaan pembiayaan yang dimaksud mengalihkan fokusnya ke mobil bekas ataupun pembiayaan dana tunai. Jadi pada ketika market lesu, khususnya pada pembiayaan mobil baru, kami coba mengalihkan keoportunitas lain yaitu pembiayaan mobil bekas lalu pembiayaan dana tunai,” tuturnya.
Lebih lanjut, perkembangan penyaluran pembiayaan mobil bekas pada waktu ini sudah berubah menjadi penopang kinerja CNAF. Porsi pembiayaan mobil bekas CNAF tercatat sekitar 40%, disusul dengan mobil baru yaitu 30%, dan juga refinancing yaitu 22%.
Sementara, PT BCA Finance mengatakan pembiayaan mobil bekas hingga pada waktu ini trennya masih positif. Namun, BCA Finance masih kekal mengutamakan pembiayaan mobil baru.
“Pembiayaan mobil bekas ke BCA Finance masih bagus, sementara kami kekal mengutamakan pembiayaan mobil baru,” ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim untuk Kontan.co.id, Rabu (12/6).
Porsi pembiayaan mobil baru ke BCA Finance mencapai 70%, selebihnya pembiayaan mobil bekas dengan porsi sebesar 30%.
Baca Juga:
Ketua Umum Wiratno Asosiasi Perusahaan Biaya Indonesi (APPI), Suwandi meninjau kenaikan penyaluran pembiayaan mobil bekas ini salah satunya lantaran adanya penurunan daya beli masyarakat.
“Saya belum mengawasi adanya pembaharuan pola, sebab balik lagi terhadap kemampuan kantong masing-masing, saya tiada dapat komentar lebih banyak lanjut,” ujar Suwandi terhadap Kontan.co.id, Rabu (12/6).
Cek Berita juga Artikel yang digunakan lain dalam
Artikel ini disadur dari Kucuran Pembiayaan Mobil Bekas Makin Ngegas