Post Views: 25
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman juga pemanfaatan komoditas kemudian layanan jasa keuangan oleh masyarakat.
Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan akses keuangan masyarakat melalui kegiatan Pasar Keuangan Rakyat Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 sebagai rangkaian dari Periode Inklusi Keuangan (BIK) 2024.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman juga pemakaian produk-produk dan juga layanan jasa keuangan oleh masyarakat," kata Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena, di Jakarta, Senin.
Dalam kegiatan yang tersebut dilaksanakan pada 18-20 Oktober 2024 itu, Sophia menuturkan peningkatan indeks literasi serta inklusi keuangan penduduk harus diiringi dengan penerapan tata kelola yang digunakan baik oleh lembaga jasa keuangan (LJK). Hal itu akan mendirikan dan juga mewujudkan sistem keuangan yang dimaksud sehat walafiat juga berkelanjutan.
“Penerapan tata kelola yang digunakan baik juga akan memulai pembangunan kepercayaan komunitas untuk menggunakan barang juga layanan jasa keuangan teristimewa bagi konsumen jasa keuangan yang mana baru. Inklusi keuangan yang digunakan meningkat juga lapangan usaha jasa keuangan yang dimaksud meningkat akan berkontribusi pada perekonomian daerah,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan diisi dengan pameran 29 stan lapangan usaha jasa keuangan, 10 stan pemerintah daerah, bazar usaha mikro, kecil juga menengah (UMKM), edukasi keuangan, bermacam perlombaan, hiburan serta kegiatan sosial di dalam wilayah Wilayah Lombok Timur.
Pelaksanaan kegiatan yang disebutkan merupakan bukti kolaborasi kemudian sinergi yang tersebut terus direalisasikan OJK dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lapangan usaha jasa keuangan, lalu para pemangku kepentingan lain di dalam daerah. Kegiatan itu merupakan inisiatif rutin OJK kemudian dilaksanakan ke kabupaten atau kota secara bergantian setiap tahunnya.
Pemilihan Daerah Lombok Timur menjadi area penyelenggaraan Pasar Keuangan Rakyat NTB 2024, dikarenakan jumlah agregat penduduk yang besar yaitu 1.404.300 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023. Sehingga, melalui inisiatif itu diharapkan dapat meningkatkan literasi dan juga inklusi keuangan penduduk khususnya dalam Daerah Lombok Timur.
Pada kegiatan tersebut, juga dikerjakan peluncuran Inisiatif Penting Literasi juga Inklusi Keuangan pada NTB, dalam antaranya Penetapan Campaign Manager Pergerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) 10 Kabupaten/Kota pada NTB, Peluncuran Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) pertama dalam NTB, yang berlokasi di Pondok Pesantren Raudhatul Azhar Masbagik, Daerah Lombok Timur, lalu Peluncuran Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) pada Desa Bayan, Wilayah Lombok Utara.
Selanjutnya, ada kegiatan Anugerah Desa Cakap Keuangan sebagai aksi lanjut acara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTB NGERAOS SOLAH (Ngobrol Literasi Keuangan Bersama OJK juga IJK), yang tahun ini disertai perangkat desa dari 139 kelurahan/desa yang tersebar pada 16 kecamatan kemudian tujuh kabupaten/kota.
Kemudian, ada acara simbolis penyaluran acara TPAKD Lombok Timur BERKEMBANG (Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga), hingga triwulan III-2024 sudah pernah disalurkan kredit modal kerja untuk 11.839 khalayak peternak sapi serta UMKM dengan nilai total Rp154,54 miliar.
"Melalui penyelenggaraan Pasar Keuangan Rakyat ini, diharapkan kesadaran komunitas terhadap layanan keuangan legal semakin meningkat, seiring dengan terbukanya akses keuangan secara merata untuk seluruh lapisan rakyat ke Indonesia," kata Sophia pula.
Artikel ini disadur dari OJK tingkatkan akses keuangan masyarakat melalui Pasar Keuangan Rakyat