Ke depan jikalau ingin peningkatan perekonomian mencapai 8 persen maka pertumbuhan ekonomi jangan cuma berpatok pada konsumsi tetapi harus ada peningkatan penanaman modal lalu kenaikan ekspor
Jakarta – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan, peningkatan pembangunan ekonomi kemudian ekspor merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan peningkatan dunia usaha Tanah Air ke depan mencapai 8 persen.
“Ke depan apabila ingin peningkatan kegiatan ekonomi mencapai 8 persen maka perkembangan dunia usaha jangan cuma berpatok pada konsumsi tetapi harus ada peningkatan pembangunan ekonomi kemudian kenaikan ekspor,” kata Esther ketika dihubungi ANTARA di dalam Jakarta, Sabtu.
Esther menuturkan, upaya strategis berikutnya untuk mencapai pertumbuhan perekonomian 8 persen berbentuk pengelolaan utang dengan benar serta menekan utang agar tidak ada bertambah.
eksekutif ke depan juga harus menjamin alokasi anggaran belanja modal juga harus lebih lanjut besar daripada belanja rutin.
Begitu juga dengan penyelenggaraan harus merata ke seluruh wilayah di wilayah Negara Kesatuan Republik Tanah Air (NKRI) demi mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat dan juga kemajuan bangsa.
eksekutif ke depan juga harus memprioritaskan acara perkembangan yang mana berdampak jangka panjang lalu mempunyai dampak efek berganda (multiplier effect) lebih lanjut besar.
Menurut dia, memang benar pertumbuhan dunia usaha 8 persen bukanlah suatu hal yang bukan mungkin saja akibat Negara Indonesia pernah mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang mana besar tahun 1980-an hingga 1990-an. Namun, pada waktu ini memang sebenarnya harus ada upaya ekstra.
Dulu perkembangan perekonomian bisa jadi tinggi dikarenakan nilai minyak serta komoditas melonjak, pembangunan ekonomi masuk ke Indonesia, dan juga peningkatan ekspor oleh sebab itu industrialisasi seperti bidang tekstil.
Dalam Asta Cita Presiden serta Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka, pemerintah ke depan akan melanjutkan proses lanjut lalu industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah pada negeri, meningkatkan lapangan kerja yang dimaksud berkualitas, mengupayakan kewirausahaan, mengembangkan sektor kreatif, juga melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Prabowo Subianto lalu Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden kemudian Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Pemerintahan Prabowo ke depan juga akan memacu kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, perekonomian kreatif, perekonomian hijau, lalu dunia usaha biru.
otoritas yang dimaksud juga akan memulai pembangunan dari desa lalu dari bawah untuk kesetaraan sektor ekonomi juga pemberantasam kemiskinan.
Selain itu, pemerintahan Prabowo nantinya akan menguatkan pembangunan antara lain sumber daya manusia, sains, teknologi, lembaga pendidikan lalu kesehatan. Selanjutnya, pemerintahan itu akan berupaya untuk meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk-produk domestik bruto (PDB) hingga 23 persen.
Artikel ini disadur dari Indef: Peningkatan investasi dan ekspor dukung ekonomi tumbuh 8 persen