Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan partainya belum memutuskan siapa sosok calon gubernur yang dimaksud akan progresif di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta.
Hasto irit berkomentar pada waktu ditanya mengenai arah dukungan PDIP terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ataupun Anies Baswedan. Alih-alih menjawab, Hasto justru menyampaikan partainya masih menampung aspirasi komunitas Jakarta.
“Ya, mengarahnya kami ke bawah terus, ke rakyat. Menangkap aspirasi rakyat serta itulah yang dimaksud kami akan terus godok,” kata Hasto ketika menjawab pertanyaan wartawan pada kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Ibukota Indonesia Pusat pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Hasto melakukan konfirmasi bahwa sampai ketika ini ada tujuh kader senior yang dimaksud ditugaskan untuk melakukan lobi urusan politik juga menghimpun kekuatan. PDIP nantinya akan berhadapan dengan Koalisi Indonesi Maju (KIM) Plus yang telah dilakukan mengusung Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Hasto memaparkan bahwa pada dasarnya PDIP memprioritaskan kadernya sendiri untuk progresif sebagai calon gubernur. Namun, kata dia, masih ada kesempatan bagi pendatang di dalam luar partainya untuk diusung.
“PDI Perjuangan membuka draf calon-calon dari luar yang digunakan punya peluang untuk menyatukan diri dengan kami,” ujarnya.
Tak sampai dalam situ, Hasto turut menyindir tokoh yang mana demi PIlkada seharusnya berkompetensi dalam satu area tapi dicoba berkontestasi di dalam tempat lainnya.
“Kan ada yang memainkan, sampai ada demi pilkada ini, kompetensi pada area A dicoba dipindahkan ke B. Itu kami lihat dulu bagaimana permainan itu dilakukan,” ucapnya.
Meski tak mengatakan nama, sindiran Hasto itu diduga mengarah untuk sosok eks Pengelola Jawa Barat Ridwan Kamil. Pria yang dimaksud akrab disapa Emil itu diketahui mendapat dukungan dari koalisi pendukung Prabowo untuk forward di dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta.
Padahal, elektabilitas Ridwan Kamil dalam Ibukota Indonesia masih kalah sangat melebihi Anies Baswedan. Namun diketahui elektabilitas RK di Jawa Barat tinggi. Mengalahkan calon yang tersebut justru diusung Koalisi Negara Indonesia Maju yaitu Dedi Mulyadi.
Dukungan terhadap Ridwan Kamil juga disebut-sebut akan bertambah dari partai yang digunakan sebelumnya telah dilakukan mengumumkan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur yaitu PKS, NasDem, juga PKB.
Ketiga partai itu diketahui saat ini sedang mendekati koalisi penyokong Prabowo agar sanggup masuk ke kabinet mendatang. PKS yang digunakan bahkan sudah memasangkan Anies dengan kadernya Sohibul Iman berbelok arah. Mereka memberi sinyal meninggalkan Anies lalu merapat ke Koalisi Negara Indonesia Maju.
Kini PDIP yang masih belum menentukan calon gubernurnya di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta. Banyak pihak menyokong agar PDIP mencalonkan Anies, agar Ridwan Kamil tak menghadapi kotak kosong di Jakarta.
Artikel ini disadur dari Hasto Sebut 7 Kader Senior PDIP Sedang Lobi Politik untuk Galang Kekuatan di Pilkada Jakarta